Halo semua balik lagi bareng gw di kesempatan kali ini gw pengen sedikit berbagi sesuatu melalui sebuah tulisan yang menurut gw penting banget buat dipelajari ( terutama buat yang lagi sd, smp, smk/k, atau juga yang mau milih jurusan or lagi kuliah terutama S1 karena ini bakal kepake banget nantinya bahkan bisa jadi sampe seumur hidup ).

Seumur hidup ? beneran nih nu, iyah bener banget karena ini ngga cuma diterapin di sekolah aja tapi juga di terapin di kehidupan elo dalam bermasyarakat terutama buat lo ngerasa bahwa belajar adalah untuk seumur hidup.

Cerita Singkat


Waktu gw di akhir masa SMA gw sempet baca tentang artikel Three Kinds of Knowledge yang di tulis sama bang sabda PS ( founder zenius ), tapi biar ngga terlalu ngalor ngidul bahasnya disini gw cuma mau share di-bagian “Basic Skill nya “ aja dulu yaa. Mungkin nanti – nanti buat bagian insighful knowledge sama deliberate practice bisa belakangan hehe
Sekalian nulis biar lebih ter-mielinisasi di pikiran

Semakin maraknya berita HOAX
Singkatnya gini brader – brader , di era informasi seperti sekarang ini, kita mudah ( pake banget ) buat mengakses berbagai informasi. Tapi, sayangnya, banyak banget yang ngawur. Ada yang ngga disengaja karena terlalu cepat melompat ke kesimpulan tertentu tanpa menggunakan metode penelitian yang bener banyak juga yang disengaja karena keuntungan yang bisa didapat dari penyebaran informasi itu. Misalnya uang atau di era demokrasi ini, suara politik untuk menjatuhkan lawan, dan sebagainya. Kalau nggak kritis. Kita bisa tertipu (wisnu,2012)

Politik , hmm tapi ngga akan bahas itu dulu sekarang hehe takutnya malah mancing keributan
Nah, terus gimana caranya supaya kita ngga cepet kemakan sama yang namanya HOAX, bias confirmation sama informasi – informasi yang ngawur dan dangkal ? jawabannya seperti gw bahas diatas yaitu Logika dan Berpikir Kritis!


Terus apa itu berpikir kritis ? menurut sumber dari wikipedia yang gw baca berpikir kritis sendiri merupakan konsep untuk merespon sebuah pemikiran atau teorema yang kita terima. Respon tersebut melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis.

Singkatnya gini bro, critical thinking itu merupakan kemampuan untuk berpikir dengan benar, bisa memilih-milih informasi mana yang bener mana yang salah, intinya how do we know what we know is true. Ini essential banget. Banyak orang berpikir bahwa mereka bisa mikir. Tapi, untuk berpikir logis intinya adalah gimana kita mikir dengan aturan-aturan logika yang secara universal bener dan ngga gampang kejebak. Sebenernya, ada aturan dasar dalam berpikir, gimana kita bisa ngeliat itu informasi akurat atau ngga, gimana caranya ngambil suatu kesimpulan, apakah sumbernya terpercaya atau nggak, dan seterusnya. Gw tekanin sekali lagi, itu hal yang penting banget. Kalo ngga tau aturannya, ya kita mikirnya jadi ngasal, apa yang menurut kita bener aja (Sabda,2012). 

atau bisa juga kalo menurut gw ujung - ujungnya kita malah mendewakan persepsi kita sebelum berkomunikasi dengan sesama ataupun sesuatu.


Nah sekali lagi itu dia pentingnya, berpikir kritis Kalo nggak kritis, gampang banget ditipu sama berbagai macam teori konspirasi, hoax, dan macem-macem lainnya. Jangankan kalo lo nggak kritis. Lo kritis aja, masih bisa ketipu (wisnu,2012)

Nah, terus gimana sih caranya kita berpikir kritis sama ngebiasain buat nerapin berpikir kritis didalam kehidupan sehari - hari ?
Kritis dalam berpikir adalah salah satu karakter yang diharapkan dari orang yang terdidik dengan baik. Kritis bukan berarti terus-terusan skeptis terhadap informasi. Tetapi kritis berarti mengerti bagaimana suatu informasi itu dapat dievaluasi kebenarannya. Hal ini sangat penting karena sebagian besar keputusan yang kita lakukan dalam hidup kita sangat bergantung dengan informasi yang kita terima dan bagaimana kita mengolah informasi tersebut.
Perangkat untuk berpikir kritis tidak lain adalah logika. Logika adalah kumpulan aturan yang harus diikuti ketika kita mengevaluasi suatu informasi; apakah informasi tersebut benar atau salah. Secara general, logika terbagi menjadi dua jenis, yaitu logika induksi dan logika deduksi.

Tapi disisi lain , ternyata buat ngajarin pentingnya berpikir krtitis sedari dini terutama buat siswa itu ngga mudah bray, Meskipun kita udah  tau nih kalo logika adalah perangkat yang penting dalam berpikir kritis, membangun kebiasaan siswa untuk berpikir kritis dengan logika bukanlah hal yang mudah. Hal ini terjadi karena “mengajarkan logika” tidak menjamin siswa bisa “menerapkan ilmu logika”. Begitu juga “mengajarkan kesalahan-kesalahan dalam berlogika” tidak menjamin siswa bisa “terhindar dari kesalahan berlogika” (wisnu,2012 )







Seorang anak SD pun sering kali membutuhkan konteks untuk memahami sesuatu. Gue sendiri pernah memberikan tes kepada seorang anak SD. Gue tanya “Berapa 3000 dikali 2?” dan dia nggak bisa jawab. Tetapi ketika gue berikan konteks: Kalau mau beli 2 apel yang masing-masing harganya adalah Rp 3000,-, berapa uang yang harus dibayar? Anak ini jawab dengan sangat cepat: Rp 6000,-.


Science sebagai konteks dari berpikir kritis menggunakan logika




Dan yang terakhir...

Science bisa tidak ada gunanya bagi seseorang jika dipelajari dengan cara yang salah; Menghafal rumus tanpa mengerti konsep, menghafal berbagai metode untuk mengerjakan soal, dan sebagainya adalah salah satu contoh bentuk kesalahan dalam mempelajari science. Tetapi science juga bisa sangat dekat dengan kehidupan seseorang jika kita bisa menerapkan metode berpikir saintifik dalam mengevaluasi informasi yang kita terima. Suatu teori pada science harus didukung dengan bukti (evidence) yang kuat. Antara teori yang satu dengan yang lainnya harus kompatibel, tidak boleh ada pertentangan. Begitu juga ketika mengajukan hipotesis baru. Suatu kejadian bisa diprediksi dengan mendeduksi dari teori yang sudah diketahui. Korelasi antara dua kejadian atau lebih bisa terlihat dari data statistik dan sebagainya. Proses mempelajari science dengan benar akan melatih kita menggunakan prinsip-prinsip logika dalam mengevaluasi apakah informasi yang kita peroleh itu benar atau salah. Proses pelatihan ini akan mengasah ketajaman kita dalam berpikir kritis dan menggunakan logika (wisnu, 2012 )


Epilog :
Seperti kata bang sabda yang merupakan founder dari zenius education, dimana ketika kita belajar tapi dengan cara menghafal itu merupakan cara paling dangkal dalam proses mempelajari sesuatu.
Bagi gw berpikir kritis itu simple banget yaitu ketika kita selalu curious about something dan selalu mempertanyakan apa yang ada di sekitar kita dan faktanya bahwa dengan kita selalu penasaran dengan diri kita sendiri dan juga lingkungan yang ada di sekitar kita membuat kita memberikan sense lebih supaya kita bisa berkarya dan manfaat lainnya yaitu kita jadi ngga gampang buat di bodohi atau di boongin sama orang lain karena segala informasi yang kita dapet ngga kita langsung telen dengan mentah - mentah. Oke deh mungkin segitu dulu yah kalo dari gw sekian cukup, sampe jumpa di tulisan gw berikutnya.

Ibnu Riski
Lukisan Ruang Waktu

Referensi

https://www.zenius.net/blog/186/tipe-jenis-pengetahuan

Sumber gambar